Sabtu, 02 Januari 2016

Jangan Menghina orang.

2

Gue sering sekali melihat masalah - masalah tentang penghinaan kepada seseorang. terkadang masalah - masalah itu bisa sampai muncul di layar lebar. Padahal itu adalah masalah yang tidak perlu di besar - besarkan.

Penghinaan kepada seseorang adalah perbuatan paling bodoh versi Mr Crab. perbuatan yang tidak ada hikmahnya, perbuatan yang hanya membawa efek negatif yang akan mengalir terus menerus dalam diri kita.

Gue pernah mengalami hal seperti ini ketika waktu SMP, saat itu gue di hina sama teman sekelas gue kalau gue adalah anak yang cengeng, anak mami. Bahkan saat itu tidak ada yang membela diri gue, teman baik gue cuman terdiam melihat gue di perlakukan seperti itu. dan yang gue lakukan saat itu mengucapkan kata - kata kotor seperti ' Dasar muka kau kayak ABU, Tanah yang kayak ada tai kucing nya !!!'. setelah itu teman - teman gue menjauh semua. hanya beberapa orang saja yang masih dekat dengan gue waktu itu.

Setelah itu gue lebih merasakan penghinaan yang begitu besar yaitu gue di jadikan sebagai korban KAPERLEK ( Kapan Perlu Pakek ). saat itu teman gue yang cewek, menyuruh gue mendekati cowok nya. sebut saja nama temen gue Ina. Ina ini orang nya cutek, judes nya minta ampon.

Tiba - tiba saja, Ina berubah menjadi baik banget. Dia mendekati gue yang lagi ngerjain Remedial BIOLOGI ( biasa, orang pinter mah gini ).

' Ri'  sahut Ina.
' Ha?' jawab gue masang muka bego.
' Tolong dong, tanyakan ke Tejo. Handpone gue sama dia tadi kan  ?'
' oke' kata gue dengan mantap.

Saat itu, saat dimana kata 'oke' terucap. gue baru sadar, bahwa gue di jadikan budak sama nih orang.

Kejadian itu sering terjadi ke diri gue waktu SMP dulu, gue cuman bisa diam, begitupula sahabat gue.

' Azmi, Loe kok ga pernah bela gue  ? ' tanya gue ke Azmi.
'Gue ga perlu bela loe' Jawab Azmi seraya rambut nya terbang - terbang ke segala arah, mungkin nih rambut bisa di jadikan baling - baling helikopter.
' Apaa ? kok gitu sih loe' gue heran dengan jawaban Azmi barusan.
' Ri, saat kita di hina, kita senyumin aja mereka, kita ga perlu nangis, kalau kita nangis, hinaan mereka akan terus berdatangan ke diri kita. senyumin aja mereka. kita bisa balas mereka dengan cara yang baik.'
' gimana caranya ?'
' Kita harus tunjukan kepada mereka bahwa kita lebih baik dari mereka di masa yang akan mendatang' jawab Azmi, kemudian Azmi pergi meninggalkan kota dengan kereta Api yang cukup melaju kencang.

Kata - kata Azmi masih terngiang - ngiang di kuping gue sampai sekarang. Waktu SMA, gue bersyukur tidak ada yang menghina gue, kalaupun menghina itu cuman sekedar lelucon saja.

Dan dari pengalaman pahit itu, gue sadar bahwa menghina orang itu tidak ada gunanya, semua manusia itu sama, sama - sama menangis, tertawa, bahkan pada umumnya semua manusia bermuka jelek. yang bilang ganteng atau cantik adalah opini kita sendiri.

Masalah penghinaan kadang sampai ke jalan yang tidak benar seperti saling membunuh, seharusnya jika ada yang bercekcok adu mulut, kita lah yang harus meleraikan kedua pihak.

Tawuran anak remaja juga gitu permasalahannya, seharusnya itu tidak perlu di lakukan. Mengendalikan emosilah yang harus menyelesaikan tawuran itu.



#LifeisYourChoice
#SalamCapit

2 komentar:

  1. Zaman sekolah gue sering banget dihina temen2, dan gue bales menghina mereka juga. Gitu aja terus sampe lebaran monyet. Heheh

    Kalo diladenin terus ga ada abisnya sih, mending dicuekin terus kabur tutup telinga *nyari aman

    BalasHapus
  2. saling menghargai ya dan jangan sampai bercanda membawa fisik duuuh -,-

    BalasHapus